Kamis, Oktober 08, 2009

Napak tilas ke tanah kelahiran

Praise The Lord,

Akirnya sampai kembali di Kupang. Maaf baru bisa report lagi karena baru kembali ke Hotel Kristal di Kupang.

*Field Report To Ndao*

Berangkat dari Hotel Kristal jam 07.00, tiba di pelabuhan Tenau jam 07.30 dan berangkat dari pelabuhan Tenau jam 08.00. Perjalanan memakan waktu selama 2 jam, dan tiba di pelabuhan Ferry cepat Baa di Pulau Rote - Baa langsung naik mobil angkutan yang membawa ke pelabuhan Nembrala di dusun Ndela. Kami diantar oleh kaka Jae dan kaka Wim, yang ternyata berasal dari dusun yang sama dengan kami.

Tiba di pelabuhan Nembrala kami bertemu dengan Bapa Janus Ndun (ternyata beliau masih satu dusun juga dengan kami)yang menyewakan kapal motornya untuk mengantar kami ke pulau Ndao. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam untuk tiba di pulau Ndao, ditengah perjalanan ternyata pancingan yang dipasang menangkap ikan Tongkol yang cukup besar.

Begitu kami tiba kami diterima oleh keluarga Ibu Matelda yang bekerja sebagai guru di Ndao. Sembari melepas lelah dan bercerita mengenai perjalanan kami, akhirnya ikan yang tadi kami tangkap sudah di "olah" oleh kaka Wim menjadi ikan bakar yang menemani santap sore kami.

Sekitar pukul 17.00 (WITA) kami melanjutkan perjalanan sowan ke rumah Opa Nan Kotten, salah satu orang yang dituakan di Ndao. Kemudian kami di antarkan ke dusun Mbali Lendeiki, dimana ditempat inilah leluhur kami lahir dan dibesarkan. Kami diterima di rumah Oma Ruth, dan menghabiskan malam dirumah mereka. Kami akhirnya bertemu dengan keluarga besar Kotten diantaranya Opa Usu, Opa Franz beserta anak dan cucu mereka (Hendrik dan Willem).

Keesokan harinya kami pergi ke pantai yang berada di belakang Ndao. Pulau Ndao sendiri memiliki panjang sekitar 7,5 Km dan lebar sekitar 3 Km, dan terbagi menjadi 4dusun : Ollie Patula, Mbali Lendeiki, Mbiu Lombo, Analau Raetendo. Sebagian besar penduduk ini hidup sebagai nelayan dan sebagian lagi hidup di perantauan di daerah Rote dan Kupang. Pulau ini belum ada aliran listrik, jadi untuk mendapat listrik harus mempunyai mesin diesel dan solar, namun karena mereka hidup hanya sebagai nelayan dan guru sehingga menyebabkan tidak semua rumah memiliki listrik. Kalau malam tiba cahaya penerangan hanya didapat dari cahaya bulan saja.

Tidak terasa kami sudah tinggal selama 3 hari 2 malam, hari Rabu jam 08.00 kami bertolak dari Ndao menuju Ndela dan kembali ke pulau Rote. Kami menginap 1 malam di penginapan Grace di daerah Rote. Kami diterima oleh kaka Elvis pemilik penginapan dan rumah makan Grace.

Hari Kamis siang kami berangkat ke pelabuhan Rote - Baa untuk menyebrang ke Kupang. Tiba di Kupang jam 14.00, kami langsung menuju kembali ke Hotel Kristal untuk menginap 1 malam lagi sebelum besok sore kami berangkat ke Bali untuk bertemu dengan Tante Ida serta Ayu dan Adi.

...lanjut besok lagi ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar